Newssantara.com - Newssantara.com – Setiap tahun, bulan Ramadan selalu menjadi momen yang penuh berkah dan kebersamaan, tidak hanya dalam beribadah, tetapi juga dalam berbagi. Masjid Jogokariyan Terkini">Masjid Jogokariyan di Yogyakarta menjadi contoh nyata dari semangat berbagi yang luar biasa dan perhatian terhadap lingkungan. Salah satu tradisi unik yang ada di masjid ini adalah pembagian takjil gratis kepada jamaah setiap hari selama bulan Ramadan. Namun, yang membedakan Masjid Jogokariyan Terkini">Masjid Jogokariyan dengan masjid lainnya adalah cara mereka mengelola pembagian takjil yang tidak hanya peduli pada kebersihan lingkungan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.

3.500 Porsi Takjil Gratis Setiap Hari

Tradisi pembagian takjil gratis di Masjid Jogokariyan telah berlangsung selama lebih dari 20 tahun. Setiap hari selama bulan Ramadan, masjid ini membagikan lebih dari 3.000 porsi takjil yang disajikan dengan cara yang sangat unik dan ramah lingkungan. Takjil tidak dibagikan dalam kemasan sekali pakai, seperti plastik atau kertas, yang seringkali menambah tumpukan sampah di sekitar kita. Sebaliknya, setiap porsi takjil disajikan dalam piring kaca yang dapat digunakan kembali, sehingga tidak meninggalkan sampah setelah berbuka puasa. Sejumlah 3.500 piring kaca digunakan setiap hari, yang berarti pengurus masjid harus mencuci piring-piring tersebut setelah setiap sesi berbuka.

Scroll Untuk Lanjut Membaca
Jasa Pembuatan Website

Menjaga Kebersihan dan Lingkungan

Inovasi ini bukan hanya soal efisiensi pembagian takjil, tetapi juga upaya untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Hasto Wardoyo, yang membuka Kampung Ramadan Jogokariyan pada 1 Maret 2025, menjelaskan bahwa tak hanya masjid yang berfungsi sebagai pusat ibadah, tetapi juga sebagai lembaga yang menjaga lingkungan dengan cara yang berkelanjutan. “Ini adalah contoh bagaimana sebuah masjid dapat menjaga lingkungan sekitar dan memberi manfaat nyata kepada masyarakat,” ujar Hasto.

Tidak hanya itu, langkah ini juga memberikan inspirasi bagi masyarakat lain untuk mengurangi penggunaan kemasan plastik yang menjadi masalah sampah besar, terutama di daerah perkotaan seperti Yogyakarta. Hal ini terjadi tepat di saat Yogyakarta mengalami masalah sampah yang semakin memprihatinkan, di mana tumpukan sampah menjadi masalah utama di beberapa tempat.

Mengurangi Sampah Plastik dan Meningkatkan Kualitas Kehidupan

Dengan semakin banyaknya masjid yang meniru langkah Masjid Jogokariyan dalam mengurangi sampah plastik, ini menjadi langkah penting dalam menciptakan kota yang lebih bersih dan ramah lingkungan. Kebiasaan ini, yang dimulai lebih dari dua dekade lalu, kini menjadi lebih relevan dengan semakin besarnya perhatian terhadap pengelolaan sampah di seluruh Indonesia. Masjid Jogokariyan mengajarkan bahwa meskipun sebuah kegiatan agama, seperti berbuka puasa bersama, bisa menjadi wadah untuk menjaga kelestarian lingkungan dan berbagi dengan sesama.

Kerja Sama dengan Masyarakat Sekitar

Kegiatan pembagian takjil gratis di Masjid Jogokariyan juga melibatkan kerjasama dengan lebih dari 27 kelompok masyarakat sekitar masjid. Setiap kelompok bertanggung jawab untuk menyajikan porsi takjil yang memiliki nilai sekitar Rp 15.000 per porsi. Hal ini tidak hanya mempererat hubungan antara masjid dan warga sekitar, tetapi juga memberi kesempatan bagi masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan berbagi selama Ramadan. Lebih dari sekadar berbuka bersama, ini adalah momen untuk mempererat kebersamaan dan meningkatkan kepedulian sosial.

Program Pengelolaan Sampah yang Lebih Baik

Pemerintah Kota Yogyakarta, di bawah kepemimpinan Hasto, juga sedang berusaha keras untuk mengatasi masalah sampah yang semakin parah. Salah satu upaya yang sedang dijalankan adalah program jemput bola sampah di tingkat Rukun Warga (RW), di mana truk pengangkut sampah akan langsung mengangkut sampah dari titik-titik yang sudah ditentukan. Program ini bertujuan untuk mengurangi tumpukan sampah yang ada di tempat pembuangan akhir dan mencegah terjadinya pembuangan sampah liar.

Dengan adanya pengawasan dari Satpol PP di beberapa titik dan kebijakan-kebijakan tersebut, Yogyakarta berharap dapat segera terbebas dari situasi darurat sampah, yang tentu saja sangat mendukung kebersihan dan kesehatan lingkungan.

Menjaga Tradisi Berbagi di Tengah Tantangan Lingkungan

Tradisi berbagi takjil yang diterapkan di Masjid Jogokariyan tidak hanya menunjukkan nilai-nilai keislaman yang mengajarkan kita untuk berbagi dengan sesama, tetapi juga mengajarkan kita untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar. Pembagian takjil yang dilakukan dengan cara ramah lingkungan, seperti menghindari penggunaan kemasan sekali pakai, sangat relevan dengan upaya pemerintah dan masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kelestarian kota.

Semangat berbagi yang dibangun oleh Masjid Jogokariyan dapat menjadi teladan bagi kita semua, bahwa berbagi itu tidak hanya soal memberi makanan, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar kita. Dengan begitu, Ramadan tidak hanya menjadi waktu untuk menambah pahala, tetapi juga untuk mempererat hubungan sosial dan meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan.