Newssantara.com - Pemerintah Indonesia, yang diwakili oleh Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, bersama dengan Uni Emirat Arab (UEA) yang diwakili Menteri Kecerdasan Buatan, Ekonomi Digital, dan Aplikasi Kerja Jarak Jauh, Omar Sultan Al Olama, menggelar pertemuan bilateral di forum Machines Can See 2025 yang berlangsung di Dubai. Dalam diskusi ini, kedua pihak membahas kemungkinan kolaborasi strategis di bidang pengembangan talenta digital dan etika pemanfaatan kecerdasan buatan (AI).

Meutya Hafid menegaskan bahwa pembahasan utama dalam pertemuan tersebut fokus pada penguatan kapasitas sumber daya manusia, terutama dalam AI Prompting, yang merupakan keterampilan penting untuk mengarahkan dan memaksimalkan hasil teknologi AI. Ia menekankan pentingnya membekali masyarakat Indonesia dengan keterampilan masa depan agar dapat berperan aktif dalam ekosistem digital global yang inklusif.

Scroll Untuk Lanjut Membaca
Jasa Pembuatan Website

“Langkah kecil ini bisa berdampak global. Kita sedang merancang masa depan digital bersama. Indonesia sangat terbuka terhadap kolaborasi lintas negara untuk menguatkan talenta dan etika teknologi,” ujar Menkomdigi Meutya dalam keterangannya.

Sebelumnya, dalam sesi panel “Wanted: AI to Retain and Attract Talents to the Country“, Meutya Hafid menyampaikan bahwa masa depan AI seharusnya bukan hak eksklusif negara tertentu, melainkan merupakan warisan bersama umat manusia. Ia menegaskan bahwa teknologi harus mencerminkan keberagaman dunia, bukan hanya prioritas sekelompok kecil orang.

Meutya juga menyatakan bahwa pengembangan SDM merupakan pilar utama dalam strategi transformasi digital Indonesia. “Kami sedang menyiapkan pelatihan untuk sembilan juta talenta digital guna memperkuat daya saing bangsa di era ekonomi digital,” tambahnya.

Forum Machines Can See 2025 menjadi ajang penting bagi pembuat kebijakan, ilmuwan, dan pemimpin industri untuk membahas arah pengembangan teknologi AI secara global, sekaligus menjadi platform bagi Indonesia untuk memperkuat diplomasi digital dan memperluas jaringan kerja sama internasional.