Newssantara.com – Pada bulan April 2024, Citigroup, salah satu lembaga keuangan terbesar di dunia, terjebak dalam sebuah kesalahan besar yang mengejutkan banyak pihak. Bank tersebut tanpa sengaja mentransfer jumlah uang yang sangat besar—US$81 triliun—ke akun nasabah yang tidak berhak menerima dana tersebut. Kejadian ini cukup kontroversial dan menimbulkan banyak pertanyaan terkait kontrol internal dan sistem pengawasan yang dimiliki oleh bank global ini.
Daftar Isi :
Kesalahan yang Diketahui Setelah Sehari
Selasa, 4 Maret 2025, sumber yang memahami masalah tersebut mengungkapkan bahwa kesalahan tersebut baru diketahui sehari setelah transfer dilakukan. Ternyata, jumlah transfer yang dikirimkan kepada nasabah yang salah adalah hampir seribu kali lipat dari jumlah yang seharusnya. Hal ini menunjukkan adanya masalah serius dalam proses verifikasi dan pengawasan transaksi besar yang seharusnya lebih ketat.
Langkah-langkah Perbaikan dari Citigroup
Kejadian seperti ini tentu saja tidak bisa dianggap enteng. Citigroup langsung menghubungi regulator dan memulai diskusi untuk mengatasi masalah tersebut. Pihak bank mengakui kesalahan ini dalam sebuah pernyataan resmi, dengan menegaskan bahwa mereka segera mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan yang terjadi. Bank ini juga menambahkan bahwa meskipun kesalahan ini besar, hal itu tidak menimbulkan dampak serius baik untuk perusahaan maupun nasabah.
Sebagai langkah untuk mencegah hal serupa terjadi di masa depan, Citigroup segera menyiapkan alat khusus di setiap kantornya. Alat ini dirancang untuk memeriksa dan mengawasi pembayaran serta transfer anomali dalam jumlah besar, terutama yang melibatkan transaksi internal antar rekening yang tidak sesuai.
Pernyataan resmi dari Citigroup juga menekankan bahwa mereka telah melakukan peningkatan dalam langkah-langkah pengawasan dengan menggantikan banyak proses manual dengan sistem otomatis untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya kesalahan serupa.
Proses Hukum yang Panjang
Meskipun sudah berhasil menemukan dan mengatasi kesalahan tersebut, proses pengembalian dana yang salah transfer ternyata memakan waktu yang sangat lama—lebih dari dua tahun. Citigroup harus melalui proses persidangan hukum yang panjang untuk mendapatkan kembali dana yang salah dikirimkan tersebut. Proses hukum ini menunjukkan betapa rumitnya masalah yang ditimbulkan oleh kesalahan internal dalam pengelolaan transfer dana dalam jumlah besar, bahkan jika itu dilakukan oleh bank sebesar Citigroup.
Citi dan Fokus pada Transformasi Perusahaan
Kejadian ini bukan satu-satunya masalah yang dihadapi oleh Citigroup dalam beberapa tahun terakhir. Pada bulan Januari 2025, Ketua Eksekutif Jane Fraser memutuskan untuk menurunkan target laba bank demi mentransformasi perusahaan dan memperbaiki kinerjanya secara keseluruhan. Keputusan ini menunjukkan bahwa Citigroup memang tengah berada dalam fase perubahan besar, dan meskipun mereka menghadapi beberapa masalah besar, langkah-langkah untuk memperbaiki kinerja perusahaan sedang dilakukan.
Kesimpulan: Belajar dari Kesalahan dan Meningkatkan Pengawasan
Kesalahan transfer US$81 triliun oleh Citigroup menunjukkan pentingnya sistem pengawasan yang efektif dan otomatisasi yang tepat dalam pengelolaan transaksi keuangan, terutama yang melibatkan jumlah besar. Meskipun Citigroup berhasil mengatasi masalah ini dan kembali mendapatkan dana yang hilang, kejadian ini memberikan pelajaran penting bagi seluruh industri keuangan tentang betapa pentingnya meningkatkan kontrol internal dan mengurangi ketergantungan pada proses manual yang rawan kesalahan.
Ke depan, perusahaan-perusahaan besar seperti Citigroup perlu terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi serta memastikan sistem pengawasan mereka mampu menangani potensi risiko seperti yang telah terjadi. Jangan sampai kesalahan besar ini terulang lagi—baik bagi bank maupun nasabah yang bergantung pada sistem yang mereka bangun.
Tim Redaksi